Laman

Sabtu, 04 Oktober 2014

1.4 Konektivitas Antar Ruang dan Waktu

IPS VII

1.4  Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu

1. Aspek Ruang
Menurut (Sumaatmadja, 1981), ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara
keseluruhan maupun hanya sebagian. Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang,
misalnya ruang kelas. Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara,
langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi,
yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan,
hewan, dan lain-lain.
Menurut pendapatmu, sampai di manakah batas sebuah ruang? Ruang tidak hanya
sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer
terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada
di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah)
sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai
pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme
atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang
dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi kehidupan di
permukaan bumi.
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda antara satu
dengan lainnya. Tidak ada satu ruang atau satu tempat pun yang persis sama dengan
tempat lainnya. Perhatikanlah sekeliling kamu dan bandingkan dengan tempat lainnya
dilihat dari keadaan fisiknya (tanah, air, batuan, tumbuhan dan hewan) maupun keadaan
masyarakatnya. Masing-masing memiliki perbedaan.
Perbedaan karakteristik ruang biasanya juga diikuti oleh perbedaan sumberdaya yang
dihasilkannya. Karena itu, tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri. Setiap ruang atau tempat memerlukan sumber daya dari tempat
atau ruang lainnya. Dari sini, terjadilah keterhubungan/konektivitas antara satu ruang
dengan ruang lainnya. Manusia yang tinggal di suatu ruang saling mengenal, saling
berkomunikasi, dan saling memerlukan dengan manusia yang tinggal di ruang lainnya.
Agar kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konektivitas antar ruang,
perhatikanlah contoh-contoh berikut ini.

a. Salah satu kebutuhan hidup yang mendasar pada saat ini adalah kebutuhan bahan
bakar minyak. Tidak semua daerah di Indonesia menghasilkan bahan bakar minyak. Agar
kebutuhan tersebut terpenuhi, bahan bakar minyak didatangkan dari daerah penghasil
minyak ke daerah lain yang tidak menghasilkannya, maka terjadilah konektivitas dan
kesalingtergantungan antara daerah penghasil bahan bakar minyak dan daerah lain
yang membutuhkannya.
b. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan,
barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produkproduk
tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang
tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka
memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa
dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.
c. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada
sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Konektivitas antar ruang mencangkup seluruh aspek dan bidang kehidupan seperti
ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik. Hal ini terjadi karena manusia selalu
memerlukan manusia lainnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.

2. Aspek Waktu
Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti, detik, menit, jam, hari, minggu,
bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak maju yaitu dari masa lalu ke masa
depan. Kita tidak dapat mengendalikan waktu karena tidak ada manusia yang dapat
melangkah mundur ke masa lalu atau melompat maju ke masa depan. Hal-hal yang sudah
terjadi di masa lalu tidak dapat diubah kembali karena kita tidak bisa pergi ke masa lalu
untuk mengubahnya. Demikian pula hal-hal yang akan tejadi di masa mendatang, tidak
dapat diketahui dengan pasti karena kita tidak dapat melompat ke masa depan.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui berbagai peristiwa
yang terjadi pada masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam
sejarah mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan
manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan
waktu yang akan datang. Pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi pada masa
lampau membantu kita memahami perubahan dan perkembangan masyarakat baik dari
aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik hingga kita memperoleh pelajaran
tentang sebab-akibat, baik-buruk, atau benar-salah yang dapat dijaikan sebagai pedoman
hdup pada masa mendatang.
Peristiwa yang terjadi dalam suatu ruang seringkali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan
rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya. Sebagai contoh, kemerdekaan
yang kita nikmati saat ini merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan kita dulu. Oleh
karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan
raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Peristiwa yang terjadi di dalam
suatu ruang tidak hanya dapat diamati dari ruang kecil saja seperti lingkungan sekitar
rumah atau sekolah, namun juga dapat diamati dari ruang yang lebih besar seperti kota, propinsi atau negara.
 
@@@@@Selamat Belajar@@@@@