Bab XIV (Sosiologi)
Kelas 8/semester 2
A. Pengertian Hubungan Sosial
Kelas 8/semester 2
Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah hubungan
timbal balik antara individu yang satu denganindividu yang lain, saling
memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk salingmenolong. Hubungan sosial
disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah prosessaling memengaruhi
di antara dua orang atau lebih. Seseorang melakukan hubungansosial secara
naluri didorong oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupundari luar
dirinya.
1.
Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari dalam diri seseorang
yang mendorong terjadinya hubungan sosialadalah sebagai berikut.
a. Keinginan
untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melaluiperkawinan
antara dua orang
yang berlainan jenis saling tertarik danberinteraksi.
b. Keinginan
untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkanorang lain
untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Keinginan
untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dariapapun.
d. Keinginan
untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
2.
Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari luar yang mendorong
terjadinya hubungan sebagai berikut.
a.
Simpati
Simpati adalah suatu sikap
tertarikkepada orang lain karena sesuatu hal.Ketertarikan tersebut karena
penampilannya,kebijaksanaan, ataupun pola pikirnya.Simpati menjadi dorongan
yang kuat pada diriseseorang untuk melakukan komunikasi/interaksi sehingga
terjadi pertukaran/nilaipendapat. Contohnya, ketika kita mengetahuiteman kita
bersedih maka kita ikut merasakankesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe
AcehDarussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, ProvinsiJawa Tengah, Provinsi Jawa
Barat, ProvinsiNusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papuamendapat bencana alam
(gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun lainnya)yang menghancurkan semua
maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan berusahamembantu mereka.
b.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada
dalam diri seseorang yang mendasari orangmelakukan perbuatan. Motivasi muncul
biasanya karena rasionalitas, seperti motifekonomis, motif popularitas, atau politik.Motivasi
juga dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengandiberikan tugas
dari guru maka murid akan termotivasi untuk selalu rajin belajarsetiap hari.
c.
Empati
Empati merupakan proses psikis,
yaitu rasa haru atau iba sebagai akibattersentuh perasaannya dengan objek yang
ada di hadapannya. Empati adalahkelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika
kita melihat anak kecil kehilangan orangtuanya kerena bencana maka tidak terasa
kita ikut menangis dan merasakan deritanya(simpati) sehingga kita ingin
membantu meringankan penderitaannya (empati).
d.
Sugesti
Sugesti adalah kepercayaan yang
sangat mendalam dari seseorang kepada oranglain atau sesuatu. Pengaruh sugesti
ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiranuntuk mempertimbangkan terlebih
dahulu. Sugesti akan mendorong individuuntuk melakukan suatu interaksi sosial.
e.
Imitasi
Imitasi adalah dorongan untuk meniru
sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasimuncul karena adanya minat, perhatian
atas sikap mengagumi terhadap orang lainyang dianggap cocok atau sesuai.
Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.
f.
Identitas
Identitas adalah doronganseseorang
untuk menjadikan dirinyaidentik atau sama dengan orang lain.Identifikasi karena
terikat oleh suatuaturan yang mengharuskan seseorangmenyesuaikan diri seperti
orang lain,atau atas dasar kesenangan sehinggatertarik menyesuaikan diri.
Contohnya,pakaian seragam yang harus dikenakanmurid di suatu sekolah.
Tujuan Hubungan Sosial
Faktor-faktor terjadinya hubungan
sosial selalu memengaruhi individu dalamproses sosial secara langsung atau
tidak langsung. Proses sosial secara langsungdilakukan dengan komunikasi lisan
(berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukanantara lain dengan
menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat.Seseorang melakukan
hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a. menjalin
hubungan persahabatan;
b. menjalin
hubungan usaha;
c. mendiskusikan
sebuah persoalan;
d. melakukan
kerja sama; dan lain-lain.
Tujuan tersebut akan tercapai jika
proses sosial dapat berjalan lancar. Prosesdalam hubungan sosial akan dapat
berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitukontak sosial dan komunikasi.
a.
Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari Latin, con
atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiahberarti menyentuh secara
bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnyatidak harus dengan
menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontakdapat bersifat primer
dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakanhubungan langsung.
Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunderterjadi jika ada
perantara.
b.
Komunikasi
Komunkasi berasal dari bahasa Latin,
communicare yang berarti hubungan. Jadi,komunikasi berarti berhubungan
atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidakakan terjadi hanya dengan kontak
tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadikalau seseorang memberikan
tanggapan terhadap perilaku orang lain denganmenyampaikan suatu perasaan. Orang
yang bersangkutan lalu menerima danmemberi reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk
kerja sama bahkan bisa terjadipertentangan atau perkelahian karena salah paham.
Ciri-ciri Hubungan Sosial
Hubungan sosial atau yang disebut
interaksi sosial merupakan upaya manusiamemenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua
upaya manusia merupakan hubungansosial. Oleh karena itu, hubungan sosial
memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
1. adanya kontak
sosial dan komunikasi;
2. dilakukan
oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain;
3. bersifat timbal
balik, positif, dan berkesinambungan;
4. adanya
penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Jenis Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan interaksi
sosial yang dinamis yang menyangkuthubungan antarindividu, antarkelompok,
ataupun antara individu dengan kelompok.Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat
tiga pola proses atau interaksi sosial sebagaiberikut.
1.
Hubungan antara Individu dan Individu
Hubungan ini merupakan hubungan
antara individu yang satu memberikanpengaruh, rangsangan atau stimulus kepada
individu lainnya sehingga akanmemberikan reaksi, tanggapan, atau respon.
Contohnya, berjabat tangan, salingmengucap salam, berbincang-bincang.
2.
Hubungan antara Individu dan Kelompok
Hubungan ini dapat dilihat dari
contoh berikut. Seorang juru kampanye darisalah satu partai politik sedang
berpidato di depan orang banyak sehingga orangorangtersebut akan tertarik dan
terpengaruh pada isi pidato tersebut.
3.
Hubungan antara Kelompok dan Kelompok
Hubungan ini menunjukkan bahwa
kepentingan individu dalam kelompokmerupakan satu kesatuan, berhubungan dengan
kelompok lain. Contohnya, saturegu pramuka yang sedang melakukan permainan
antartim. Walaupun, setiappemain memainkan perannya masing-masing, pada
dasarnya mereka bermain untuktim.
DAMPAK POSITIF HUBUNGAN SOSIAL (ASOSIATIF)
Hubungan sosial dapat terjadi dari
bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat jugaberbentuk saingan dan konflik
(disosiatif).
1.
Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses yang
berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasidan akulturasi.
a.
Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama, artinya usaha bersama
antara orang perorangan atau kelompokmanusia untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja sama ditemui hampir di seluruhkelompok manusia. Kerja sama di kalangan
masyarakat Indonesia disebut gotongroyong. Kerja sama dalam kehidupan
bangsaIndonesia selalu ditanamkan dan ditekankanmulai dari keluarga, sekolah,
lingkungankerja, dan lingkungan pemerintahan.Kerja sama memiliki pandangan
bahwamanusia tidak mungkin hidup sendiri tanpaorang lain. Kerja sama dibagi
menjadi limabentuk.
1) Kerukunan,
meliputi gotong royong dantolong menolong.
2) Bergainning,
yaitu perjanjian pertukaranbarang-barang dan jasa antara duaorganisasi atau
lebih.
3) Kooptasi,
yaitu proses penerimaanunsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan sebuah
organisasi.
4) Koalisi,
yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama.
5) Join
venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b.
Akomodasi
Proses akomodasi adalah proses
pemulihan hubungan baik antara dua pihakatau lebih yang pada mulanya mengalami
suatu sengketa. Proses akomodasimemerlukan perhatian dari kedua belah pihak
bahkan kadang-kadangmembutuhkan pihak ketiga sebagai penengah.Adapun tujuan
akomadasi, sebagai berikut.
1) Mengurangi
pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompokmanusia akibat
perbedaan paham.
2) Mencegah
meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan
terjadinya kerja sama antara kelompok satu dengan lainnyayang terpisah
karena budaya.
4) Melebur
kelompok sosial yang terpisah.Akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.
1) Pemaksaan (coertion)
adalah suatu bentuk akomodasi yang dilakukan denganpaksaan
oleh pihak ketiga yang lebih kuat
kedudukannya.
2) Kompromi (compromize)
adalah suatu penyelesaian sengketa dengan caramengurangi
tuntutan dari
kedua belah pihak sehingga terjadi titik temu.
3) Mediasi (mediation)
adalah penggunaan jasa perantara.
4) Arbitrasi
merupakan salah satu cara untuk mencapai kompromi apabila pihakpihak
yang bertikai
tidak mampu menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukandengan
menghadirkan
pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua belahpihak.
5) Konsiliasi
adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yangbertikai
untuk mencari pemecahan.
6) Peradilan (adjudication)
adalah suatu penyelesaian sengketa dengan penyelesaiansesuai
dengan hukum yang berlaku melalui peradilan.
7) Toleransi
adalah penyelesaiansengketa dengan jalan memberikantoleransi kepada
masing-masingpihak, dengan demikian akan terjadipemulihan
hubungan baik.
8) Stalemate adalah
proses penyelesaiansengketa yang terjadi dengan sendirinya.Stalemate
juga merupakan satubentuk akomodasi di mana
pihakyang bertentangan berhenti pada
satutitik tertentu karena mempunyaikekuatan
seimbang.
c.
Asimilasi
Asimilasi adalah proses kerja sama
yang sangat harmonis dengan membentuksuatu kesatuan yang homogen. Asimilasi
juga merupakan proses sosial yang ditandaidengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan
yang terdapat antara orangperorang dan kelompok. Seseorang yang melakukan
asimilasi ke dalam suatukelompok tidak lagi membedakan dirinya, tetapi telah
mengidentifikasi dengankelompok tersebut.Asimilasi terjadi karena adanya
faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktoryang memengaruhi proses asimilasi
sebagai berikut.
1) Sikap dan
kesediaan saling menenggang (toleransi).
2) Sikap dalam
menghadapi orang asing dan kebudayaannya.
3) Adanya
kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
4) Keterbukaan
golongan penguasa.
5) Perkawinan
campuran.
6) Adanya
kesamaan dalam berbagai unsur budaya.
7) Adanya musuh
bersama dari luar.
Faktor yang menghambat terjadinya
asimilasi sebagai berikut.
1) Adanya
isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok.
2) Kurangnya
pengetahuan dari salah satu kelompok atas kebudayaan kelompok.
3) Ketakutan
atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4) Perasaan
superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
5) Adanya
perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) Adanya
persaingan in-group yang kuat.
7) Adanya
diskriminasi.
8) Adanya
perbedaan kepentingan antarkelompok.
Kamu
melihat sekelompok temanmu sedang bertikai dengan kelompok lain.
Permasalahannyaadalah calon ketua OSIS dari kelompok temanmu tidak terpilih.
Mereka menuduh bahwa calondari kelompok lain telah melakukan kecurangan
sehingga berakibat kekalahannya. Pertikaiankedua kelompok ini sudah mengarah
kepada bentrokan fisik.
Apa yang kamu dan teman-teman lain lakukan agar
kedamaian tercapai? Diskusikanlah!
2.
Proses Disosiatif (Dampak negatif hubungan sosial)
Proses disosiatif disebut sebagai
proses oposisi. Secara umum, proses disosiatifdibedakan atas tiga bentuk, yaitu
persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
a.
Persaingan (Kompetisi)
Persaingan adalah suatu proses
sosial yang terjadi karena individu atau kelompoksaling bersaing mencari
keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatumasa menjadi pusat perhatian
publik dengan cara mempertajam prasangka yangtelah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifatpribadi atau kelompok.
Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, sepertipersaingan ekonomi,
kebuayaan, ras, dan peranan.
b.
Kontravensi
Kontravensi merupakan suatubentuk
proses sosial yang ditandaidengan adanya ketidakpastian mengenaidiri seseorang
atau perasaan tidak sukayang disembunyikan. Perasaan tidaksuka yang tersembunyi
dapat berubahmenjadi kebencian, tetapi tidak sampaimenimbulkan
pertikaian.Proses kontravensi mencakup limaproses sebagai berikut.
1) Proses yang
umum dari kontravensimeliputi perbuatan, penolakan,perlawanan, protes,
dan lain-lain.
2) Bentuk dari
kontravensi yang sederhana, misalnya mencaci maki orang,memfitnah dan
mencela.
3) Bentuk
kontravensi yang intensif menyangkut penghasutan, menyebarkan isu,dan
mengecewakan.
4) Kontravensi
yang bersifat rahasia.
5) Kontravensi
yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan lawan, membingungkanpihak lain
atau provokasi.
Selain lima proses tersebut, ada
tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupansehari-hari.
1) Kontravensi
yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalammasyarakat yang
memiliki perubahan cepat. Misalnya hubungan anak dan orangtua. Meningkatnya
usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makinmeluas sehingga orang tua
khawatir anak akan menyimpang dari tradisi.
2) Kontravensi
yang menyangkut bidang seks. Kontravensi itu menyangkuthubungan suami istri
dalam keluarga dan peranannya di masyarakat.
3) Kontravensi
parlementer. Kontravensi ini menyangkut hubungan antargolonganmayoritas dan
minoritas.
c.
Pertentangan
Pertentangan adalah suatu proses
sosial di mana individu atau kelompokberusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertaiancaman atau kekerasan. Banyak hal yang
menyebabkan terjadinya pertentangan,antara lain:
1) perbedaan
antara individu-individu,
2) perbedaan
kebudayaan,
3) perbedaan
kepentingan, dan
4) perubahan
sosial.
Akibat yang ditimbulkan oleh
pertentangan dalam masyarakat di suatu pihakdapat memperkuat kepribadian dari
kelompok yang bertentangan itu sendiri. Dipihak lain, setiap pertentangan pasti
akan menimbulkan perubahan. Akibat daripertentangan sebagai berikut.
1) Tumbuhnya
solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat dari pertentangan
antarkelompok.
2) Goyahnya
persatuan kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalamkelompok.
3) Timbulnya
perubahan dari kepribadian orang per orang.
4) Hancurnya
harta benda dan jatuhnya korban manusia jika terjadi konflik fisik.
5) Akomodasi,
dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Semua sumber-sumber proses sosial di
atas terdapat di kehidupan masyarakat,tetapi intensitas dan kedalamannya
berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar