Laman
Rabu, 26 September 2012
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
MULTIKULTURALISME
Multikulturalisme merupakan suatu risiko yang perlu diambil didalam membina masyarakat bangsa Indonesia. Keputusan-keputusan yang rasional dan demokratis membangun nasionalisme baru dari masyarakat baru Indonesia, serta kesatuan tekad untuk membangun suatu dunia yang bebas dari kemiskinan serta pengakuan terhadap hak asasi semua manusia Indonesia. Kemajuan pendidikan suatu bangsa juga merupakan dasar dari perkembangan demokrasi. Sehingga terjadi pencerahan kehidupan suatu bangsa dan dengan demikian bangsa itu melihat dunia yang lebih luas dan mulai menyadari akan hak-haknya sebagai manusia.
Pendidikan multikultural di Indonesia memerlukan pedagogik baru, dan pendidikan multikultural bertujuan untuk mewujudkan visi Indonesia masa depan serta etika berbangsa. Indonesia negara multikultural terbesar di dunia, persoalan sekarang yang dihadapi bangsa ini adalah korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, perseteruan politik, kemiskinan, kekerasan, separatisme, perusakan lingkungan dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghormati hak-hak orang lain.
Strategi dan konsep pendidikan bertujuan agar peserta didik memahami dan ahli dalam disiplin ilmu yang dipelajari, caranya agar siswa mempunyai sekaligus dapat mempraktekkan nilai-nilai pluralisme, demokrasi, humanisme dan keadilan terkait perbedaan kultural yang ada disekitar mereka, maka mereka perlu diberikan pendidikan multikultural. Agar tujuan pendidikan multikultural dapat tercapai, maka diperlukan peran serta para pengambil kebijakan pendidikan lainnya. Guru atau dosen, perlu memahami konsep dan strategi pendidikan multikultural agar nilai-nilai utama yang terkandung dalam konsep dan strategi pendidikan tersebut seperti pluralisme, demokrasi (humanism dan keadilan) dapat diajarkan dan sekaligus dipraktekkan dihadapan para siswa.
Guru atau dosen bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, keadilan dan pluralisme.disamping itu perlu dukungan dari sekolah atau kampus sebagai institusi pendidikan. Dukungan ini dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep dan strategi pendidikan multikultural ke dalam tujuan pembelajaran, kurikulum, dan manajemen pendidikan yang diterapkan di sekolah. Sehingga lulusan tidak sekedar memahami dan menguasai keilmuan tertentu, tetapi juga dapat memprektekkan nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, keadilan dan pluralisme dapat dimaksimalkan.
Dukungan lain yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan multikultural adalah dukungan dari para pengambil kebijakan baik tingkat pemerintah pusat, daerah, maupun ditingkatan institusi pendidikan sendiri, seperti sekolah, komite sekolah maupun kepala administrasi sekolah. Ini sangat penting meskipun di era otoda mempunyai hak untuk berinisiatif, membuat dan menerapkan kebijakan lokal masing-masing. Tetapi kerjasama dan persamaan persepsi, serta tujuan para pengambil kebijakan di daerah dan pusat dapat memaksimalkan pengembangan pendidikan multikultural. Dengan begitu diharapkan penerapan pendidikan multikultural dapat disuplementasikan secara maksimal dan efektif. Harapan dari semua ini adalah bahwa institusi pendidikan kita, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan sekolah atau universitas yang mempunyai kemampuan kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (ketrampilan), sikap (afektif) yang demokratis, humanis, pluralis dan adil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar